Japropa
merupakan biodesel berbasis alga (algae) yaitu bahan bakar untuk mesin diesel
yang mengandung gugus alkyl ester rantai panjang dan bahan bakunya berasal dari
beragam spesies alga. Sumber energi ini desebut biofuel (bahan bakar hayati)
yaitu bahan
bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan
organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara
tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada
tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti
buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah
(seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung
hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan
alkohol dan ester dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang
cepat tumbuh sebagai bahan bakar).
Ada dua strategi umum
untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang
mengandung gula (tebu, bitgula dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung
pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi
etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak
sayur/nabatinya tinggi sepertikelapa sawit, kedelai alga atau japropa. Saat
dipanaskan, maka keviskotansan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung
dibakar di dalam mesin disel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia
untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodisel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar